top of page

Mahavihara Majapahit

 

Kompleks Patung dan vihara Buddhayana ini terletak kompleks Trowulan di Desa Bejijong, Kabupaten Mojokerto, Trowulan sendiri diyakini sebagai pusat kerajaan Majapahit, yang menurut sejarah merupakan kerajaan terbesar yang pernah berdiri di tanah yang kini menjadi negara Indonesia ini.

Vihara ini didirikan oleh Banthe Viriyanadi, Banthe atau Bhiksu merupakan rohaniawan agama Budha, karena lama hidup di Mojokerto, Banthe Viriyanadi tahu benar tentang sejarah Majapahit dan situs-situs yang ditinggalkan, termasuk juga aspek keagamaan Budha yang dianutnya dan Majapahit.

“Saya ingin agar kita selalu ingat bahwa Kerajaan Majapahit adalah pemersatu Nusantara. Semangat persatuan itulah yang ingin kita tunjukkan di sini,” katanya dikutip dari tulisan Lambertus Hurek di blognya.

Selain membangun Vihara, pada tahun 1993 sebuah patung berukuran besar dengan warna kuning keemasan juga dibangun di sebelah kiri Vihara, konon patung ini terbesar kedua setelah patung serupa yang ada di Thailand, dengan ukurannya yang besar tentu saja patung ini menarik perhatian untuk dikunjungi wisatawan, didukung pula dengan suasana desa yang permai, dekat dengan kebun tebu di sekitar kompleks Vihara ini.

MahaVihara Majapahit ini selain biasa dipakai tempat meditasi juga untuk wisata religi. Di lokasi ini sekarang juga sering dipakai kegiatan para ormas, akademisi dan non agama Budha, baik untuk rapat dan istirahat. Lokasi ini terbuka bagi masyarakat tanpa melihat status ekonomi, agama dan ras. Pengunjungnya berasal dari dalam dan luar provinsi Jatim. Di lokasi ini pengunjung dilarang membuat heboh. Suasana hening tetap berlaku di kawasan ini. Pasalnya, biksu dan biksuni di Maha Vihara Majapahit sangat menghargai ketenangan. Di dalam vihara ini terdapat Patung Budha Tidur Raksasa.

bottom of page